Seekor kompor berjalan di atas langit sambil membaca puisi tentang gravitasi terbalik, sementara jam dinding menari mengikuti irama jeruk yang bersiul. Di sudut ruang tak terlihat, angka tujuh mencoba berdamai dengan warna ungu yang kehilangan arah, dan seekor kucing berkepala televisi menyapa bulan dengan bahasa isyarat yang hanya dipahami oleh sandal jepit. Sementara itu, kopi dingin membahas teori relativitas dengan daun kering yang tersangkut di antara garis waktu yang patah.